
Wamentan Sudaryono ke Jember, Buka Panen Raya dan Jamin Pertanian Berkelanjutan
SUKAMAKMUR, Radar Jember - Wakil Menteri Pertanian Sudaryono menjamin dukungan konkret pemerintah kepada para petani di Jember. Hal itu ia tegaskan saat membuka panen raya di areal persawahan Dusun Langsatan, Desa Sukamakmur, Kecamatan Ajung, Jember, kemarin siang (11/7).
Begitu turun ke sawah, Sudaryono, langsung mengemudikan combine harvester atau mesin pemanen dan seketika tancap gas. Ditemani Bupati Jember Muhammad Fawait, dan anggota DPR RI Kawendra Lukistian, Sudaryono terlihat cukup lihai mengoperasikan mesin panen padi itu.
Begitu turun, Sudaryono disambut para kelompok tani (Poktan), penyuluh pertanian, dan masyarakat setempat, yang sudah menantinya sedari pagi.
Tak hanya memberikan tausiyah, ia juga berdialog dengan beberapa ketua poktan dan mendengar aspirasi mereka.
Di kesempatan yang sama, ia menyerahkan bantuan puluhan unit alsintan.
Mulai dari traktor roda dua 30 unit, traktor roda empat 4 unit, mesin tanam padi 10 unit, mesin perontok padi 20 unit, mesin panen 4 unit, dan pompa air 30 unit dengan berbagai ukuran, serta benih pertanian.
Sudaryono menyebut bantuan itu sebagai bentuk dukungan Presiden Prabowo yang dinilainya sangat perhatian kepada dunia pertanian.
"Sejak Pak Prabowo menjadi presiden, Alhamdulillah pupuk sekarang mudah. Harga gabah dibeli minimal Rp 6,5 ribu dan Bulog yang biasanya hanya menunggu dari gudang, sekarang sudah melakukan serapan besar-besaran," katanya, saat paparan.
Lebih lanjut, Politisi Gerindra ini menegaskan beragam bantuan Alsintan yang dikucurkan untuk petani di Jember itu juga untuk mendukung optimalisasi lahan pertanian. Jika biasanya setahun bisa ditanami sampai panen dua kali, maka diharapkan bisa meningkat hingga tiga kali.
"Jawa Timur itu juara pangan, juara beras juara jagung, tembakau dan gula, ini semua lumbung pangan Indonesia. Kami ingin semua potensi ini dimaksimalkan," katanya, kepada wartawan.
Ia juga menegaskan pemerintah menargetkan untuk bisa swasembada pangan dan tidak lagi tergantung impor.
Ia juga melirik sejumlah komoditas unggulan di Jember, seperti tembakau dan kopi, yang menurutnya perlu dilakukan hilirisasi dan industrialisasi.
"Kami mendorong ekspor tembakau dan supaya ada investasi, apalagi Jember didukung dengan kondisi geografis yang bagus, kita ingin betul-betul mendatangkan investor, membangun industri, kita tingkatkan produksi. Khusus tembakau kan harus ada industri, beda ama padi ama jagung yah, kalau tidak pakek industri, nanti susah begitu panen raya," imbuh ketua umum DPN HKTI itu.
Halaman
Bagikan ke: