PUGER KULON, Radarjember.net – Dalam beberapa minggu terakhir, gelombang tinggi terus menerjang kawasan pantai selatan, khususnya di sekitar Plawangan Pancer, Desa Puger Kulon, Kecamatan Puger, Kabupaten Jember.
Fenomena ini bertepatan dengan masuknya musim paceklik, yang membuat aktivitas nelayan kian sepi.
Selain karena faktor musim, kondisi alam berupa ombak besar menjadi alasan utama banyak nelayan memilih untuk tidak melaut.
Akibatnya, jukung dan perahu milik nelayan pun tampak berjajar di sepanjang Sungai Besini, Dusun Besini, Desa Puger Kulon.
Meski ada sebagian yang tetap nekat melaut, mereka kerap kesulitan untuk kembali pulang karena tingginya ombak yang tak menentu di Plawangan.
Salah satu warga Desa Mojosari, Kecamatan Puger, Sukadi, menceritakan, biasanya ada nelayan yang tetap berangkat melaut.
Namun belakangan ini, cuaca ekstrem memaksa mereka berhenti sementara.
Ia juga menyebutkan adanya nelayan yang belum kembali sejak berangkat sehari sebelumnya.
“Biasanya kalau nelayan yang berangkat siang atau sehari sebelumnya, pagi sudah bisa pulang. Tetapi hingga hari kedua dan siang ini belum juga pulang, mungkin masih berada di tengah sambil menunggu ombak kecil,” ujar pemilik warung tersebut.
Dari pantauan Jawa Pos Radar Jember, kawasan break water yang biasanya ramai oleh para pemancing kini sepi.
Baca juga: Ketua RT di Jember Meninggal Terseret Ombak Pantai
Ombak besar membuat mereka enggan memancing di bagian depan break water.
Beberapa pemancing yang baru datang pun memilih lokasi yang lebih aman, seperti di muara Sungai Bedadung, Desa Puger Kulon. (jum/kin)
JUMAI/RADAR JEMBER
PILIH LIBUR: Suasana perahu dan jukung milik nelayan yang diperkir di sepanjang sungai Besini, Desa Puger Wetan, Kecamatan Puger karena ombak besar.
Bagikan ke:
