
Gara-gara Lilin saat Pemadaman Listrik, Rumah Warga Darsono Jember Terbakar
DARSONO, Radarjember.net – Pemadaman listrik yang terjadi di wilayah Arjasa, menuntut warga untuk menyiapkan alat penerangan alternatif. Namun, apa jadinya jika lilin yang seharusnya jadi solusi justru berubah jadi petaka?
Itulah yang dialami Ma’ruf, 65, warga Dusun Kopang, Desa Darsono, Kecamatan Arjasa.
Rumahnya ludes terbakar, Minggu (10/8) petang. Gara-gara lilin yang menyala diletakkan di atas lemari plastik.
Api cepat menjalar dan menghanguskan sebagian besar rumahnya.
Parahnya lagi mobil damkar yang seharusnya bisa secepatnya meluncur untuk memadamkan api, justru dilaporkan mogok.
Kebakaran diketahui terjadi sekitar pukul 18.00.
"Korban menyalakan lilin dan meletakkannya di atas lemari plastik di dalam kamar. Saat lilin mulai habis, api membakar permukaan lemari dan merembet ke bagian lain rumah," terang Kapolsek Arjasa, AKP Subagiyo.
Salah satu saksi mata, Fitraitul, membenarkan bahwa Ma’ruf memang sudah menyalakan lilin sejak listrik padam.
“Lilin ditaruh di atas lemari plastik. Setelah meleleh dan lilinnya makin pendek, plastiknya ikut terbakar,” katanya.
Api dengan cepat melahap kamar tidur dan dapur, termasuk perabotan di dalamnya.
Meski demikian, tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.
Warga yang mengetahui kejadian itu langsung bergotong royong memadamkan api menggunakan peralatan seadanya.
Api baru benar-benar padam sekitar pukul 19.00.
“Ini menjadi pelajaran bagi kami semua. Jangan menaruh lilin di tempat yang mudah terbakar. Apalagi saat lilin sudah pendek, apinya bisa menjalar ke mana-mana,” imbau AKP Subagiyo.
Pihak kepolisian juga mengimbau masyarakat untuk menggunakan penerangan alternatif yang lebih aman, seperti lampu darurat atau senter isi ulang. Terutama saat pemadaman listrik berlangsung cukup lama.
Sementara itu, Kepala Satpol PP Jember Bambang Rudianto mengakui bahwa terjadi kendala saat memadamkan api di Desa Darsono, Kecamatan Arjasa, pada Minggu malam (10/8).
Mobil damkar, mogok sebelum sampai di tempat kejadian perkara (TKP), lantaran bermasalah di bagian mesin.
"Saat itu, mestinya dari kecepatan kita maksimal 15 menit sudah sampai di TKP kebakaran di Desa Darsono, ternyata mogok. Jadinya lebih dari 15 menit sampai lokasi," bebernya. (jum/mau/dwi)
Bagikan ke: