
Yuk Intip Pembelajaran SMPN 5 Silo Jember di Gedung Baru usai Ambruk 2022
SIDOMULYO, Radarjember.net – Siswa dan guru di SMPN 5 Silo, Desa Sidomulyo, Kecamatan Silo, mengaku senang, Kamis (18/1/2023). Ini karena bangunan yang dulu ambruk pada tahun 2022 sudah selesai dibangun, pekan lalu. Siswa pun bisa mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) di ruang kelas baru tersebut.
Saat itu, usai ambruk, dalam satu kelas, yakni kelas VII, terbagi menjadi beberapa bagian. Siswa harus berbagi ruangan dengan guru serta kepala sekolah. Karena itu, dengan selesainya pembangunan itu, KBM di sekolah ini lebih nyaman.
Pantauan Jawa Pos Radar Jember, tiga ruang kelas yang baru selesai dibangun itu sangat layak untuk ditempati pembelajaran. Sehingga anak-anak sudah semakin terlihat lebih bersemangat dan nyaman ketika menerima proses pembelajaran dari gurunya.
Akan tetapi, tiga ruang kelas itu belum tersambung jaringan listrik. Karena itu, lampu penerangan belum terpasang di setiap ruang kelas.
Letak SMPN 5 Silo ini berada di kawasan PTPN XII Kebun Gunung Gumitir, Dusun Kampunganyar, Desa Sidomulyo, Kecamatan Silo. Sementara, siswa yang sekolah hanya anak-anak yang orang tuanya bekerja di perkebunan.
Setiap PPDB, siswa yang mendaftar selalu sedikit, karena tidak ada ruang kelas setelah ambruk tiga tahun lalu. Bahkan lulusan SD Sidomulyo 02 justru melanjutkan ke SMPN 2 Kalibaru, kabupaten tetangga, Banyuwangi.
Dian, guru bahasa Inggris, mengatakan, dengan menempati ruang kelas itu, siswa dan gurunya juga nyaman. Ruangnya lebih luas dan bersih, sehingga proses pembelajaran lebih fokus.
“Semangat belajarnya anak-anak semakin meningkat. Kelasnya lebih luas dan bersih. Otomatis semangat belajarnya anak-anak suka dan guru juga senang,” katanya.
Menurutnya, suasana menempati ruang kelas yang layak dengan ruang yang darurat sangat berbeda. Saat ini, siswa tidak terganggu dengan suara bising siswa kelas lainnya.
“Semoga setelah ruang kelas diperbaiki, akibat bencana tiga tahun lalu, bisa juga memengaruhi saat PPDB tahun ini (2024, Red),” jelas Dian.
Sementara itu, Rizky, Wakil Kepala SMPN 5 Silo, mengaku senang setelah tiga tahun menunggu perbaikan gedung yang ambruk. Selama tiga tahun siswa menempati ruang kelas yang kurang layak.
Dia menyebutkan, salah satunya yang terjadi pada para siswa kelas VII. Mereka harus menempati ruang guru yang hanya disekat dengan papan meja tenis. Sehingga sangat tidak nyaman saat mengikuti kegiatan belajar dan mengajar.
Demikian juga dengan satu ruang kelas yang ada, juga disekat menggunakan papan tripleks, ditempati siswa kelas VIII dan IX. Dengan selesainya perbaikan tiga ruang kelas itu, siswa bisa belajar dengan lebih nyaman. “Guru memberikan pembelajaran kepada siswa terasa lebih nyaman,” jelas Rizky.
PPDB tahun ini diharapkan jumlah siswa yang mendaftar akan meningkat. “Selama rusak, paling banyak pendaftarnya ada tiga siswa untuk siswa kelas VII. Mudah-mudahan ke depan lebih banyak. Semoga para orang tua ikut mendukung. Menyekolahkan anaknya yang lulus dari SD di SMPN 5 Silo,” harap Rizky.
Sementara itu, Achmad Diaz Ramadhan, siswa kelas IX, mengaku lebih nyaman setelah menempati ruang kelas baru. Setelah selama tiga tahun menempati ruang darurat karena ruang kelas disekat dengan tripleks.
“Alhamdulillah, sekarang sudah bisa belajar dan menerima proses pembelajaran dari guru dengan nyaman. Kelasnya bersih dan luas, dan tidak terganggu dengan suara siswa lain,” katanya. (jum/c2/kin)
Fotografer: Jumai/Radar Jember
Reporter: Jumai
Bagikan ke: