Sabtu, 24 Mei 2025

:
:
Setengah Hati Tangani Sampah di Jember - Undercover
Lingkungan Undercover
Setengah Hati Tangani Sampah di Jember - Undercover

JEMBER, Radarjember.net - Sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit. Peribahasa yang acap kali terdengar ini juga berlaku untuk sampah. Dari waktu ke waktu, jumlah sampah bukan berkurang, justru terus bertambah.

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jember mencatat, timbulan sampah yang masuk di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Pakusari sebanyak 197 ton per harinya.

Ratusan ton sampah ini baru terhitung di satu TPA saja. Padahal, masih ada beberapa titik pembuangan sampah lainnya seperti di Kencong. Jika ditotal, perkiraan sampah yang masuk di TPA sekitar 240 ton per hari.

Pemerintah Jember nampaknya masih setengah hati menangani sampah. Sebab, permasalahan sampah itu tak kunjung kelar. Di TPA Pakusari saja, DLH Jember mengklaim ketinggian atau gunungan sampah sudah mencapai 25 meter.

Jawa Pos Radar Jember sempat menghitung langsung dengan kamera drone, titik tertingginya mencapai 21 meter. Meski demikian, timbulan sampah terus bertambah. Selama setahun terakhir, timbulannya meningkat hingga tujuh ton per hari.

Kesadaran mengelola sampah dengan reuse, reduce, dan recycle (3R) masih belum menjadi perilaku dan budaya masyarakat. Sebab, sampah yang diproduksi itu langsung dibuang. Tak ada proses menggunakan kembali (reuse), mengurangi (reduce) dan mendaur ulang (recycle). Akibatnya, sampah akan terus menjadi masalah.

Ancam Keselamatan Warga Sekitar TPA

Volume timbulan sampah di TPA Pakusari sudah cukup besar. Sebab, jumlah penduduk Jember tercatat mencapai 2,5 juta jiwa pada 2022 lalu. Jumlah itu belum terhitung pelajar, mahasiswa, karyawan, hingga pendatang luar kota yang menetap di Jember.

Keberadaan TPA Pakusari di Dusun Lamparan Desa Kertosari, Kecamatan Pakusari memang membantu pelayanan sampah di Jember. Awalnya, TPA ini hanya menampung sampah dari 11 kecamatan. Namun, belakangan ini, TPA Pakusari menerima sampah dari 18 kecamatan. Selain TPA menjadi overload, kondisi itu juga mengancam keselamatan warga.

Baca selengkapnya di sini..

Halaman

1   2  

Bagikan ke:

Berita Terkait