
JEMBER, Radarjember.net - Di tangan Rakhma Kartika, barang bekas pun bisa bermanfaat. Barang-barang itu juga diolah dan bernilai ekonomis. Ika, sapaan akrabnya memang senang menghasilkan karya dari benda-benda yang ada di sekitar rumah, khususnya barang bekas.
Beragam jenis karya telah dihasilkan. Dari sana, dirinya tak cuma mendapatkan cuan. Tetapi juga kebahagiaan. Sebab, produk-produk itu tak hanya dijual. Di balik itu, dirinya juga berbagi ilmu dan pengalaman kepada ibu-ibu tetangga, serta para perempuan yang ingin belajar kriya.
Kriya atau kerajinan tangan yang diproduksinya itu telah berjalan bertahun-tahun. Kecintaannya itu membulatkan tekad Ika membangun Omah Ijo. Sebuah rumah produksi kerajinan tangannya sendiri. Produk yang dijual berbagai macam. Mulai kotak tisu, tas, macrame, craft dan produk kriya lainnya. Dijual di sekitar Jember, luar kota hingga mancanegara.
Ika menceritakan, selain Omah Ijo, dirinya juga menjadi salah satu dari tiga pendiri komunitas Kriya Jember. Kriya merupakan akronim dari kreatif dan berdaya.
“Awalnya hanya pelatihan di grup-grup kecil. Tetapi anggota tidak mau bubar, jadilah komunitas,” ungkapnya, saat ditemui di rumahnya, Juli lalu.
Dirinya dan dua perempuan lainnya memiliki visi membagi ilmu dan bermanfaat untuk orang lain. Sehingga komunitas kriya terus berlanjut. Selain pelatihan, dirinya juga memberikan wadah bagi anggota kriya untuk mandiri secara ekonomi. Yakni hasil pelatihan itu bisa dilanjutkan oleh masing-masing anggota. Pun jika hasil kriya yang dijual sama, antaranggota saling mendukung setiap usaha.
“Dari semua pelatihan, ada yang repeat order. Sampai bikin pelatihan lebih dari dua kali saking banyaknya peminat dan penjualan (dari anggota,Red) bagus juga,” katanya. Hal itu menjadi kebahagiaan sendiri bagi alumnus Universitas Merdeka Malang tersebut.
“Seneng banget. Ada kebahagiaan dan kepuasan tersendiri. Apa yang kita bagikan berguna dan menghasilkan uang,” lanjutnya.
Menurut ibu tiga anak itu, apa yang bisa diberikan, harapannya bisa bermanfaat. Terutama ilmu karena membagi ilmu bisa menghasilkan pahala. Dan dirinya memaknai itu sebagai bagian dari ibadah.
Selain kriya, Ika juga aktif di PKK. Saat ini, dirinya juga didapuk menjadi Ketua Pokja PKK RW 17 Perumahan Bangka Belitung, Kelurahan/Kecamatan Sumbersari. Tak hanya menularkan ilmu kriya, Ika juga membagikan ilmu tata boga, khususnya pada tetangga. “Yakinlah itu pasti akan bermanfaat,” pungkas Ketua DPC Ikatan Ahli Boga (Ikaboga) Jember itu.*
Bagikan ke: